Setiap
ucap, Ibu
Menyihir
Segala
resah masalah
Menjadi
senyum merekah
Peluhmu, berupa mutiara kilau
surga
Air matamu, bagai kristal
pelita
Dan laksana bara api
Bila aku menghujatmu
Engkau mencintaiku
Seakan anak terberharga
Sedunia
Durjana aku
Membelenggu setiap waktumu
Dan memberontak petuahmu
Tapi engkau tetap mengangkatku
Ke dalam pelukan hangat
Memuliakan
Seolah aku Sang Raja
Dan mempersembahkan segala apa pun
Sementara aku masih
memerintahmu,
Ibu,
Telunjuk ini masih menari
menyuruh
Aku memebuatmu merintih
pilu
Menahan desah luka
Yang aku seret ke relungmu
Tanpamu, hidupku hampa…
Menatap harapan kosong
Tanpa ridhomu,
Apalah jadinya aku???
Aku
merindu kasih sayangmu
Buaianmu
nan lembut
Menyentuh
hati kecilku
yang masih
membatu
Maafkanlah aku…
Jadikanlah Ibuku,
Sesososk bidadari Firdaus, Ya
Allah
Hadiahi pengorbanannya
dengan surga-Mu
Walau ia bertutur,
Aku, hadiah terindah
baginya…