Aku tak mau
kamu,
Tapi kamu tetap
mengikutiku ke mana pun
Aku tak peduli
kamu,
Tapi kamu tetap
setia padaku
Membuat dan
membacakannya untukku
Mendagi Everest
bahkan jika kuminta
Mauku adalah mandat bagimu
Kamu
manis sekali
Aku mau kau
pergi
Tapi kau mau
bahkan menungguku seribu tahun lagi
Cintamu akan
tetap ada dan tumbuh
Dan kau begitu
yakin suatu hari nanti
Aku
akan jatuh cinta padamu
Kamu
memang manis
Aku seringkali mengecewakanmu
Tapi kau tak pernah bisa marah kepadaku
Kau memberi terlalu banyak kepadaku
Aku memberi terlalu sedikit harapan untukmu
Kau mau untuk menyebrangi batas-batas itu,
Hanya untuk melihatku
Kau rela menunggu berjam-jam,
Hanya untuk mendengar suaraku
Kau bisa melakukan hal-hal yang tak mungkin
Jika itu titahku
Aku menjadi penyemangat dan motivatormu
Ketika aku bahkan hanya diam
Aku menjadi alasan untukmu terus hidup dan berjuang
Ketika kau bahkan tidak ada di hatiku
Kamu memang manis
Sungguh, bukan aku tak tahu berterima kasih
Tapi
jatuh cinta tak bisa disuruh
Ia datang
alami sebagai takdir
Aku
berusaha untuk menyingkirkanmu,
Tapi kau bersikukuh tetap berusaha
Masuk ke dalam hatiku
Untuk
menjadi laki-laki paling istimewa dalam hidupku
Kini aku mulai berpikir
Akankah kulepaskan kamu,
atau menunggu diriku sendiri mencintaimu?
Tapi sampai kapan?
Kamu yang manis, aku menyukai orang lain sekarang...